Saturday, April 05, 2008

[PUISI] : Langkah Malu-Malu

Aku melangkah malu-malu
Berusaha tegak, mengangkat dagu
Jika benar, tak usah ragu
Meski orang tak tahu

Aku melangkah ragu-ragu
Sebab aku malu
Jika orang lain tahu
Bahwa aku berusaha tegak, mengangkat dagu

Hei, jangan ragu!
Apalagi malu!
Terus saja maju
Atau kau akan terisak sendu
Selbab ulah orang dungu

[CERITA2] : Surabaya, 05.04.08

Lagi di Surabaya selesai menghadiri pernikahannya Dina dan Bobby. Pernikahan selalu menjadi saat-saat yang menegangkan buat saya. Meskipun sudah expert, maksudku, sudah pernah menjalani prosesi pernikahan, tetapi pernikahan tetap menjadi satu prosesi yang mengharukan dan saya anggap sakral (I wish that may see my children pass thru that time, most of all, I wish that Icould have babies soon), heheheheheeee.........
Besok sudah pulang kembali ke Makassar, trus lanjut ke Soroako. Back home. Hggggghhhh....... Deep sight yah? Kenapa yah? Apa Soroako sudah tidak lagi menarik, atau Soroako sudah betul-betul membosankan? Entahlah. Hampir 5 tahun tinggal di Soroako, nampaknya mulai memboringkan. Untungnya sekarang sudah punya suami, jadi BT-nya itu diobati, heheheheheeeee..............
But BTW, nampaknya saya harus lebih banyak bersyukur. Saat orang lain masih bertanya tentang ini dan itu kehidupannya, saya diberikan jawabannya oleh Allah, sedikit demi sedikit tapi pasti. Senang rasanya.